Wednesday, December 16, 2009

Manakah yang Lebih Berbahaya?


Manakah yang lebih berbahaya, arus apa tegangan? AC atau DC?
Saya masih ingat pertanyaan itu dilontarkan oleh asisten praktikum dulu di awal-awal kuliah. Setelah beberapa tahun lulus kuliah, jawaban dari pertanyaan itu masih belum memuaskanku. Banyak orang yang berpendapat jawabannya adalah Arus - DC.
Sebenarnya dua pertanyaan itu adalah identik dan mempunyai jawaban yang serupa.

Arus vs Tegangan
Arus dan tegangan adalah dua besaran yang sejajar. Timbulnya arus adalah akibat dari adanya tegangan. Yang konstan adalah Resistansi.

Ketika seseorang menyentuh sumber tegangan, arus akan mengalir melalui tubuhnya menuju ground. Besarnya arus yang mengalir pada tubuh bergantung dari besarnya tegangan dan resistansi tubuh orang tersebut. Nah, apakah sumber tegangan itu arus maksimumnya 2A, 3A dsb., efek terhadap orang tersebut adalah sama. Karena arus yang mengalir lewat tubuh akan tetap V/R. Kecuali jika arus maksimum dari sumber tegangan tersebut kurang dari V/R tubuh, maka arus yang mengalir bukan lagi V/R, tapi nilai dari arus maksimum sumber tegangan tersebut.

Bagaimana dengan sumber arus? Jika orang menyentuh sumber arus, maka akan timbul tegangan yang besarnya R*I. Jika arusnya besar, maka tegangan yang muncul juga tinggi. Tapi sumber arus juga memiliki tegangan maksimum, dimana pada nilai hambatan tertentu tegangan tidak akan naik lagi.

Jadi sebenarnya tegangan dan arus adalah dua hal yang berkaitan. Dua-duanya tidak ada yang menjadi jawaban "Manakah yang lebih berbahaya?"
Pada kenyataannya, sumber arus sangat jarang (tidak pernah) ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Yang dipakai sebagai catu daya dalam kehidupan sehari-hari adalah sumber tegangan. Mungkin sumber arus hanya akan kamu temui di laboratorium listrik.

DC vs AC
Ini juga pertanyaan yang identik dengan yang di atas. Biasanya, kecelakaan fatal karena listrik bukan akibat langsung dari listrik itu sendiri. Seseorang luka parah atau meninggal bukan karena menyentuh listrik, tapi mungkin kepalanya terbentur setelah terkejut sengatan listrik dll. Jadi yang perlu lebih diwaspadai sebenarnya bukan listrik itu sendiri, tapi efek sekunder dari sengatan listrik itu.

Jawaban yang Paling Tepat
Yang menjadi jawaban bukan tegangan atau arus, bukan pula DC atau AC. Tetapi adalah energi listrik yang terserap oleh tubuh.

Rumus dari energi adalah P=V*I*t untuk arus DC,
sedangkan untuk AC Prms=Vrms*I*t.

Jadi dua-duanya mempunya kedudukan yang setara. Yang terlupakan dari pertanyaan asisten di atas adalah faktor t(waktu).
Ketika kamu kesetrum maka secara reflek kamu harus melepaskan diri. Karena semakin lama, akan semakin banyak energi yang terserap ke tubuh dan kamu bisa mati.

Jadi jawaban dari pertanyaan "Mengapa orang kesetrum bisa mati?" adalah sama seperti pertanyaan "Mengapa orang jatuh dari lantai 7 bisa mati?" atau "Mengapa orang terbakar bisa mati?".
Karena tubuh terkena energi yang melebihi ambang batas kemampuannya.

Lalu mana yang lebih berbahaya, AC atau DC? Arus atau Tegangan?
Yang berbahaya adalah faktor besarnya energi yang mengenai tubuh.

3 comments: