Coba buka blognya pak Mul kok lambatt bangeett yaa.. Sepertinya wordpress di block atau diapain lah, jadi ga bisa dibuka dari kantor. Aku repost aja, barangkali ada yang memerlukan.
Ceritanya adalah tentang install Crimson Editor di Ubuntu.
Sejak pertama kali di sini, aku biasa coding pakai Crimson Editor. Serasa jiwaku sudah terlanjur menyatu dengannya. Yang paling aku sukai dari Crimson Editor adalah fitur coloumn mode-nya yang sangat membantu untuk code yang berulang.
Beberapa hari yang lalu aku migrasi OS ke Ubuntu. Agar Crimson Editor bisa dijalankan di Linux, maka terlebih dahulu harus diinstall Wine. Baru kemudian Crimson Editor dijalankan di atas Wine ini. Setelah diintall di wine, crimson tidak bisa langsung jalan. Agar bisa jalan, perlu ditambahkan file msvcirt.dll dan mfc42.dll yang bisa dicopy dari Windows. Letakkan kedua file itu di system 32 Wine (kalau di tempatku di ~/.wine/drive_c/windows/system32/)
Nah, sekarang Crimson sudah bisa jalan. Tetapi agak ribet karena eksekusinya harus lewat gui. Agar crimson bisa dijalankan di mana saja dengan konsol, maka tambahkan path tempat Crimson Editor terinstal di ~/.bashrc
export PATH=$PATH:~/.wine/drive_c/Program\ Files/Crimson\ Editor/
Lalu buat executable file pada folder install itu. Beri nama file itu dengan "cedt" tanpa ekstensi. Isi dari file itu hanya satu baris saja yaitu
wine ~/.wine/drive_c/Program\ Files/Crimson\ Editor/cedt.exe $1 $2 $3 $4 $5
Selesai.
Sekarang cedt bisa dijalankan dengan command
cedt [filename1 ... filename5]
Sekarang bisa coding pakai Crimson Editor lagi. Tapi rasanya kalau jalan di linux kok lambat ya... Apa karena harus ditumpangkan di Wine itu?
No comments:
Post a Comment