Kemarin saat ditugaskan untuk mendebug rangkaian aku menemukan suatu kejanggalan yang mengusik pikiran isengku. Aku bertanya dalam hati demi melihat dua buah buzzer di dalam rangkaian. Satu buzzer untuk notifikasi tombol keypad, satu buzzer lagi untuk alarm listrik mati.
Mengapa harus ada dua buzzer? Apakah satu saja tidak cukup? Bukankah suara kedua buzzer itu nantinya diterima telinga dengan isyarat yang sama (keduanya sama-sama berbunyi piip, tidak ada yang berbunyi teet, toot dsb)?
Maka dari situ aku hanya menebak-nebak alasan desainer membuat rangkaian seperti itu.
1. Kedua buzzer mendapatkan tegangan dari sumber yang berbeda. Satu dari jalur Power Supply utama, yang lain dari baterai(karena harus berbunyi ketika listrik mati).
2. Saat berbunyi yang beda dari kedua buzzer. Yang satu berbunyi pip ketika tombol ditekan, yang lain berbunyi pip pip pip ketika listrik mati.
Bagi aku, kedua alasan itu tidak mengharuskan memakai dua buzzer dalam satu rangkaian. Meskipun kedua buzzer itu mendapat catu dari sumber yang berbeda namun keduanya tetap berbunyi piip. Begitupun dengan saat bunyi buzzer, karena bagaimanapun suara buzzer itu akan tetap sama. Entah pada saat itu berbunyi satu buzzer atau dua buzzer bersamaan, sekali lagi keduanya tetap diterjemahkan telinga sebagai piip, bukan priit, toet dsb.
Gambar di bawah ini memberikan ilustrasi yang lebih jelas.
Meskipun aku menemukan kejanggalan di atas, aku hanya bertugas debug dan solder. Aku yakin sang desainer pasti lebih paham dengan desainnya, jadi mungkin punya alasan lain yang belum kuketahui mengapa membuat rangkaian seperti itu. Aku di sini hanya membantu, jadi ga perlu neko-neko. Cukup duduk manis jadi tukang servis, yang penting dapat gaji untuk menghidupi anak istri (amin... :-).
No comments:
Post a Comment